Cara Budidaya Jamur Merang Kardus

Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang dapat dibudidayakan dengan media kardus bekas. 

Berikut ini proses dan cara budidaya jamur merang dengan menggunakan media kardus.

PERSIAPAN BAHAN : 
Kardus 20 Kg 
Bekatul 5 Kg 
Tepung Beras Ketan 0,25 Kg 
Kapur 5 Kg 
Pupuk NPK 0,25 Kg 
Sekam Bakar 5 Kg 
Bibit 5 Log 
Kangkung 10 Ikat 
Bonggol Pisang 5 Kg 
Pupuk Organik Cair 

LAHAN YG DIPERLUKAN UNTUK 20 Kg MEDIA KARDUS ADALAH 2 METERPERSEGI. 

PERENDAMAN 

Rendam kardus kedalam air selama satu hari satu malam lalu sobek-sobek kardus 5-10 cm. fungsi perendaman selama satu hari adalah untuk memudahkan penyobekan. 

Kardus yang telah disobek-sobek tetap direndam dengan dicampur kapur dalam perendaman selama 4 (empat) hari. 

Pada hari ke 4 (empat) air rendaman dibuang ¾ bagian. 

Campurkan bekatul kedalam rendaman kardus dan aduk secara merata. Diamkan selama sehari semalam. 

PENANAMAN 

Taburkan kapur secara tipis dan merata diatas rak sebagai alas media. 

Taburkan potongan bonggol pisang. 

Taburkan arang sekam. 

Masukkan kardus diatas sekam. 

Taburkan lapisan kardus dengan pupuk NPK dan/ atau semprot dengan air yang telah dicampur pupuk organic cair. 

Taburkan kembali bonggol pisang secukupnya. 

Taburkan cacahan kangkung/caisim/sawi/buncis secara merata. 

Taburkan bekatul diatas cacahan kangkung/caisim/ sawi/buncis secara merata. 

Siapkan bibit, bersihkan tangan dan baskom dengan alcohol 70%. Keluarkan bibit dari wadah dan tempatkan dalam baskom lalu urai bibit hingga saling terlepas. 

Campurkan bibit dengan tepung beras secara merata. Ambil ¾ bagian bibit lalu tempatkan diatas lapisan bekatul dengan membentuk kotak. 

Letakkan kardus diatas lapisan tersebut hingga menutupi semua bibit. 

Taburkan lapisan kardus dengan pupuk NPK dan/ atau semprot dengan air yang telah dicampur pupuk organic cair. 

Taburkan kembali potongan bonggol pisang. 

Taburkan cacahan kangkung/caisim/sawi/buncis secara merata. 

Taburkan bekatul diatas cacahan kangkung/caisim/ sawi/buncis secara merata. 

Tanam bibit dari sisa bagian yang telah dicampur dengan tepung beras ketan lalu selipkan bibit pada empat sisi gundukan media lalu taburkan sisa bibit diatas lapisan bekatul. 

Lapisi bekatul dengan arang sekam (dicampur dengan air, bisa juga ditambahkan pupuk organic). Lapisan arang sekam jika terlalu tebal akan menghambat pertumbuhan jamur. 

Kumbung ditutup rapat selama 4-5 hari (masa inkubasi). Pada hari ke 5 (lima) (malam ke 5 (lima)) pada pukul 00.00 – 06.00 buka plastik penutup media dan jendela kumbung. Lalu semprotkan permukaan media dengan cucian air beras yg telah dicampur dengan pupuk organic cair. 

Setelah hari ke 5 (lima), setiap hari pada pukul 07.00-11.00 jendela luar kumbung dibuka untuk mendapatkan intensitas cahaya Jendela plastik pada pukul 07.00 dibuka selama 10 (sepuluh) menit untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik dan kelembaban. 

Masa panen biasanya dapat dilakukan pada hari ke 9-11 dari masa penanaman. Panen perdana berlangsung selama 3-4 hari. 

Setelah masa panen perdana maka media perlu dilakukan penyiraman dengan cara mengucurkan air (system kocor) pada lubang puncak gundukan dengan air cucian beras yang telah dicampur dengan pupuk organic cair. 

Media memasuki masa istirahat selama 2 (dua) hari. Setelah 2 (hari) masa istirahat maka panen dapat dilakukan kembali. 

Setelah 7 s/d 10 kali panen maka dilakukan penyuntikan bibit pada media dengan dengan cara 1 (satu) botol bibit yang telah diurai dan ditempatkan dalam baskom dicampur dengan air cucian beras. Air campuran tersebut dikocorkan pada lubang puncak gundukan lalu sisa ampas bibit dijejali dimasing-masing lubang yg telah dikocorkan campuran air tadi.

Semoga bermanfaat

Jamur Merang Dengan Media Tanam Kardus

Siapa yang tak kenal jamur merang, jamur yang merupakan salah satu jamur konsumsi yang dikenal dan di sukai masyarakat ini cukup banyak dibudidayakan oleh petani. Jamur yang memiliki nama latin Volvariella volvacea tumbuh secara alami di media merang atau jerami sisa hasil panen padi. Itulah sebabnya jamur jenis ini dinamakan jamur merang. Namun seiring dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan, belakangan banyak petani yang menggunakan tehnik baru dalam membudidayakan jamur merang yaitu dengan media tanam dari kardus.

Memanfaatkan kardus bekas menjadi media tanam jamur merang menjadi alternatif bisnis jamur yang dilipih beberapa orang karena jamur merang yang dihasilkan ternyata lebih bagus dan lebih berkualitas. Dengan tehnik media tanam yang baru ini warna jamur merang terlihat lebih putih, baunya lebih wangi dan kekenyalannya terasa lebih padat. Hal tersebut agak berbeda dengan jamur yang dikembangkan melalui media merang atau jerami, yang cenderung menghasilkan warna kecokelatan dan berbau agak langu.

Jika Anda berpikir apakah bisa menggunakan media tanam kardus? Justru penggunaan kardus tersebut cukup logis mengingat bahan dasar kardus mirip dengan kandungan yang terdapat dalam merang atau jerami yaitu selulosa. Kandungan tersebut sebenarnya juga terdapat di dalam jaringan yang membentuk pohon, kemudian kertas-kertas yang sering kita gunakan pun mengandung selulosa karena terbuat dari serat pohon.

Budidaya jamur merang melalui media tanam kardus, akhirnya terkenal dengan sebutan jamur kardus. Hasil dari pengembangan tehnik baru ini ternyata mempengaruhi hasil panen. Selain warna dan kualitas yang lebih bagus, kekenyalan dari jamur tersebut secara otomatis akan mempengaruhi berat jamur secara keseluruhan. Bahkan beberapa petani ada yang mampu memetik panen dalam waktu relatif lebih cepat, yaitu rata-rata hanya membutuhkan waktu sekitar 2 minggu.

Dalam membudidayakan jamur merang dengan media tanam kardus ini, proses pembuatannya tidak jauh berbeda dengan proses budidaya jamur merang seperti biasa. Hanya saja yang membedakan adalah  media tanamnya. Dalam proses tersebut dibutuhkan kardus tebal berwarna cokelat yang umumnya dipakai untuk membungkus mie, ataupun minuman instan. Kemudian untuk penyediaan kumbung dibutuhkan ukuran standar 4 x 6 meter persegi dan inggi sekitar 3,5 meter. Kumbung dilapisi plastic polyetilin, sedangkan rangka dinding bagian luar bisa dibuat dari tembok, bambu anyaman ataupun bahan lainnya.

Berikut adalah cara budidaya jamur merang dengan media tanam kardus:
  • Dalam pembuatan media, kardus yang telah disiapkan dirobek atau di potong menjadi bagian yang kecil-kecil, kemudian rendam atau campur dengan bahan lainnya seperti kapur dan dedak (makanan hewan). Bisa juga ditambahkan dengan bahan alami lainnya, seperi bekatul atau tanaman sayuran. Sebaiknya hindari penggunaan pupuk kimia karena akan merugikan konsumen.
  • Setelah tercampur, masukkan atau pindahkan media tanam ini ke atas barisan rak di dalam kumbung. Diamkan campuran media ini selama sekitar 5 – 10 hari.
  • Setelah itu lakukan pasteurisasi atau sterilisasi untuk membunuh bakteri di sekitar kumbun. Saat hal dilakukan bersihkan juga lantai kumbung agar bersih. Kemudian diamkan sehari sebelum ditanam.
  • Saat penanaman, taburkan bibit jamur secara merata di atas media olahan kardua. Lakukan penanaman saat sore hari untuk menghindari efek panas.
  • Kemudian perhatikan proses pertumbuhan bibit. Biasanya dalam waktu 3 hari sudah akan mulai tumbuh jamur. Setelah itu lakukan penyiraman setiap 3 hari sekali secara merata.
  • Dan setelah serangkaian proses diatas, jamur kardus ini akan siap panen dalam waktu 1 hingga 2 minggu dari sejak penanaman. Jamur yang dihasilkan nantinya akan berwarna putih dengan bercak pada sebagian tempatnya. Begitu juga baunya yang terasa lebih harum. Panen sebaiknya dilakukan terhadap jamur merang yang bentuknya telah bulat rata seperti telur.


Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat bagi Anda. Bagaimana apakah Anda berminat untuk ikut mengembangkan budidaya jamur merang dengan tehnik baru ini ? Selamat mencoba dan salam sukses.