Showing posts with label jamur. Show all posts
Showing posts with label jamur. Show all posts

Budidaya Jamur Kuping

Mengembangkan potensi bisnis budidaya jamur konsumsi memang tidak pernah ada habisnya. Selain budidaya jamur tiram dan jamur merang yang banyak diminati pasar, saat ini jamur kuping menjadi bagian dari jenis jamur konsumsi yang mulai dibudidayakan para petani. Jamur kuping (Auricularia auricular) memiliki bentuk tubuh yang melebar seperti bentuk daun telinga manusia, karena itulah jamur yang masuk dalam kelompok jelly fungi ini diberi nama jamur kuping oleh masyarakat luas, kata “kuping” diambil dari Bahasa Jawa yang memiliki arti daun telinga.

Umumnya jamur kuping bisa ditanam di daerah beriklim dingin sampai daerah yang beriklim panas. Namun idealnya jamur konsumsi ini akan tumbuh subur pada suhu antara 20-30°C, dengan tingkat kelembapan sekitar 80-90%. Beberapa jenis jamur kuping yang mulai dibudidayakan petani di Indonesia antara lain jamur kuping merah (Auricularia yudae), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha), serta jamur kuping agar (Tremella fuciformis).

Kandungan nutrisi, lemak, dan vitamin yang terdapat pada jamur kuping sering dimanfaatkan konsumen sebagai salah satu bahan pangan yang nikmat dan juga bagus untuk kesehatan. Disamping itu jamur kuping hitam juga bermanfaat untuk obat sakit jantung, menurunkan kolesterol, juga sebagai anti-pendarahan. Bahkan untuk pemasarannya, para petani bisa menawarkan jamur kuping segar ataupun jamur kuping kering yang harganya laku tinggi di pasaran. Potensi inilah yang mendorong sebagian besar masyarakat untuk mulai tertarik menekuni bisnis budidaya jamur kuping sebagai alternatif peluang usaha yang cukup menjanjikan.

Untuk membantu Anda mengetahui teknik budidaya jamur kuping, berikut kami informasikan beberapa tahapan yang harus dipersiapkan.

Persiapan Bibit Jamur

Sebelum menekuni bisnis budidaya jamur kuping, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu bibit jamur yang berkualitas unggul untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Bagi Anda yang menjalankan usaha skala rumah tangga, sebaiknya membeli bibit jamur yang sudah siap pakai (bibit F4). Tetapi bagi Anda yang berencana membuka perusahaan jamur skala industri (besar), bisa membiakkan bibit murni untuk mendapatkan bibit jamur F1.

Persiapan Budidaya Jamur

Bagi Anda yang membudidayakan jamur kuping dengan media tanam berupa baglog, bisa memulai usaha dengan tahapan berikut ini.

Langkah pertama yang perlu Anda siapkan adalah membuat media tanam yang sesuai dengan habitat asli jamur kuping. Saat ini media tanam yang banyak digunakan berupa baglog yang berisi campuran serbuk gergaji kayu (85-90%), bekatul (10-15%), kapur (1-2%), serta tambahan air secukupnya (kadai air 50-70%).

Untuk mendapatkan media tanam yang ideal, lakukan fermentasi selama 3-5 hari hingga suhu media mengalami pengingkatan sampai 70ºC. Selama proses fermentasi, lakukan pembalikan setiap 2-3 kali sehari. Pastikan media yang siap digunakan berubah warna menjadi cokelat atau kehitaman.
Selanjutnya masukan media ke dalam plastik tahan panas, kemudian padatkan menggunakan alat pengepres atau dipukul-pukul menggunakan botol bekas hingga plastik menyerupai baglog. Selanjutnya pada bagian atas plastik dipasang ring (cincin), dan ditutup dengan kapas agar media tidak kemasukan air saat proses sterilisasi.

Tahapan keempat yaitu sterilisasi media, proses ini dilakukan dengan cara menguapi baglog yang telah ditutupi kapas. Sterilisasi dilakukan pada suhu 95-120º selama 6 sampai 8 jam.

Bila proses sterilisasi telah selesai, selanjutnya proses penanaman (inokulasi) dapat Anda lakukan jika suhu baglog telah kembali normal. Sebelum menanamkan bibit jamur ke dalam baglog, perlu dilakukan sterilisasi bibit jamur agar terhindari dari organisme lain yang mengganggu pertumbuhan miselium. Caranya sebelum menamam semprotkan terlebih dahulu alkohol 70% pada kedua telapak tangan. Kemudian panaskan stik besi diatas api spritus, lalu semprotkan botol bibit dengan alkohol agar steril, buka tutup kapas baglog diatas api spritus dan masukan bibit jamur ke dalam baglog dengan bantuan stik besi yang telah disterilkan. Tutup kembali baglog dengan kapas, setelah bibit jamur selesai ditanamkan.

Setelah bibit jamur ditanam, lakukan inkubasi selama 4-8 minggu dengan suhu 28-35ºC, tingkat kelembapan 80% dan bantuan cahaya lampu TL 60 watt. Jika lebih dari 5 minggu masa inkubasi dan belum ada tanda-tanda pertumbuhan miselium, maka dimungkinkan proses inokulasi gagal sehingga terkontaminasi.

Bila proses inkubasi telah selesai, proses selanjutnya adalah memindahkan baglog jamur kuping ke dalam ruang kumbung jamur yang telah disiapkan. Lakukan pelubangan baglog menggunakan silet yang telah disterilisasikan. Kemudian atur baglog dengan rapi, dan lakukan penyiraman secara rutin setiap 2-4 kali per hari.

Pemanenan jamur dapat dilakukan dengan cara mencabut jamur kuping beserta akarnya. Bila ada akar yang tertinggal, maka bersihkan lubang agar tidak mengganggu pertumbuhan jamur kupir generasi berikutnya.
Semoga informasi cara budidaya jamur kuping ini bisa bermanfaat bagi para pembaca khususnya yang tertarik dengan dunia usaha jamur. Segera ikuti program pelatihan bisnis jamur langsung dari ahlinya, dan nikmati untung besar yang bisa Anda dapatkan setelah berbisnis jamur. Jangan pernah takut mencoba, teruslah berkarya dan salam sukses.

Budidaya Jamur Rumahan

Salah satu jenis jamur yang bisa dikembangbiakan dirumah adalah Jamur Tiram. Jamur Tiram termasuk jamur pangan yang bisa diolah menjadi beragam olahan makanan, seperti keripik jamur, Bakso Jamur, bisa juga sebagai campuran soup, ditumis bahkan di buat Nuget. Kelebihan jamur ini secara umum adalah kaya protein dan non kolesterol. Kaum vegetarian biasa menggunakan jamur sebagai pengganti daging.

Adalah Slamet, laki-laki berusia 30 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai juru listrik (electrician) di salah satu perusahaan di kawasan Industri Lobam, Bintan ini bersama 3 rekannya bergabung dalam wadah Kobe Agro Jamur (kelompok bersama petani jamur). Sejak 1 tahun yang lalu menekuni budidaya Jamur Tiram. Inspirasi memulai usaha ini adalah karena peluangnya besar, disamping itu Jamur Rumahan ini sangat mudah dibudidayakan. Tujuannya adalah untuk mengisi waktu luang sekaligus sebagai penghasilan tambahan.

Menempati lahan dari sebuah rumah kosong tipe 36, Slamet dan rekan mengembang biakkan Jamur Tiram. Rumah itu di beri nama Rumah Jamur Lobam Mas.

Suasana didalam Rumah Jamur Lobam Mas

Perawatannya tidaklah sulit yang penting temperatur ruangan harus tetap sejuk, sirkulasi udaranya bagus,  terhindar dari sinar matahari langsung, intensitas cahaya matahari maksimal 30%. Karena kalau terlalu banyak maka tumbuh kembang jamurnya akan terganggu, Jamurnya jadi kecil. Untuk menjaga suhu ruangan tetap lembab, Slamet dan rekan bergantian melakukan penyemprot air tawar setiap 3-4 jam tergantung cuaca, “ kalau cuaca lagi panas setiap 3 jam “ ucap Slamet.

Seluruh bahan yang digunakan dalam proses pembuatan Jamur Tiram ini menggunakan bahan-bahan alami, seperti serbuk gergaji, sekam, air tawar. Kami sama sekali tidak menggunakan zat-zat kimia, sehingga jamur yang dihasilkan merupakan jamur Organik, yang aman untuk dikonsumsi.

Peralatan Sederhana yang Diperlukan

Yang menjadi kendala dalam hal pemasaran Jamur Tiram miliknya adalah masih banyak warga yang takut mengkonsumsi jamur, selain itu masyarakat sekitar belum bisa menyajikan, “belum tahu mau dimasak apa” kata salah satu warga.

Saat ini didalam Rumah Jamur milik Slamet terdapat sekitar 1000 polybag media tanam. Dalam waktu waktu 1 minggu sudah bisa di panen. Satu hari Slamet bisa memanen 5kg jamur tiram. Yang dijual per ons nya Rp 2500.

Harapan kedepan dari Kobe Agro Jamur ini adalah menambah varian jenis jamur lain yang bisa dikembangkan di Rumah Jamur milik meraka, “ saat ini kami baru menanam Jamur Tiram, kedepan kami juga akan mengembangkan lagi Jamur Kuping, dan Jamur Lengsei ” kata Slamet. ***

PANDUAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM DAN PENJELASAN TATA CARANYA

Jamur tiram dapat tumbuh dan berkembang dalam media yang terbuat dari serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastic. Pertumbuhan jamur tiram sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, kita harus mengetahui mengenai kondisi yang cocok untuk pertumbuhannya sebelum kita melakukan budidaya jamur tiram.

Pada kehidupan alaminya jamur ini tumbuh di hutan dan biasanya tumbuh berkembang dibawah pohon berdaun le bar atau dibawah tanaman berkayu. Jamur Pleurotus ini tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak .

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa miselium yang disimpan di tempat yang redup, jumlahnya lebih banyak disbanding di temapat yang terang dari cahaya matahari yang penuh.
Miselium adalah jaringan yang didalamnya kumpulan dari hifa jamur. Miselium dapat tumbuh pada sel dinding kayu dengan melakukan penetrasi pada dinding sel kayu dengan cara melubanginya.

Proses penetrasi dinding sel kayu dibantu oleh enzim pemecah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang dihasilkan oleh jamur melalui ujung benang-benang miselium. Enzim tersebut mencerna senyawa kayu sekaligus memanfaatkannya sebagai sumber (zat) makanan.
Syarat Tumbuh JamurTiram

IKLIM

1.    Temperature

Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 23-28 °C, artinya kisaran temperature normal untuk pertumbuhannya.  Waluapun begitu, dengan temperature di bawah 23 °C, miselium jamur masih dapat tumbuh meskipun memerlukan waktu yang lebih lambat.
Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh buahnya yang bentuk seperti cangkang tiram, memerlukan kisaran suhu antara 13-15 °C selama 2 samapai 3 hari.

Bila nilai temperature rendah tersebut tidak didapatkan, maka ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu pertumbuhan tumbuh buah jamur tidak akan terbentuk, yang berarti pemeliharaan tidak berhasil, atau walaupun terbentuk maka waktu yang diperlukan akan lama.
Tetapi walaupun demikian fase kedua jamur tiram putih tersebut masih dapat tumbuh pada rentang suhu 12-37,8 °C.

2.    Kelembapan

Kandungan air di dalam subtract sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur.
Terlalu sedikit air akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu, bahkan terhenti sama sekali. Namun, apabila terlalu banyak air, miselium akan membusuk dan mati. Kandungan air didalam subtract tanaman akan didapat dengan baik bila dilakukan penyiraman. 
Jamur tumbuh baik dalam keadaan yang lembab, tetapi tidak menghendaki genangan air. Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract yang memiliki kandungan air sekitar 60%. Sedangkan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh buah, memerlukan kelembapan udara sekitar 70-85%.

3.    Cahaya

Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada keadaan gelap. Sebaliknya, tubuh buah jamur tidak dapat tumbuh pada tempat gelap. Cahaya diperlukan untuk merangsang pertumbuhan tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh abnormal bila saat pertumbuhan primordial tidak memperoleh penyiraman.

Akan tetapi, cahaya matahari yang menembus secara langsung dapat merusak dan menyebabkan kelayuan, serta ukuran tudung yang relative kecil. Pertumbuhan jamur hanya akan memerlukan cahaya yang bersifat menyebar. Oleh karena itu, diperlukan peneduh pohon di dekat bangunan tempat pemeliharaan jamur.

4.    Udara

Jamur tiram putih adalah tanaman saprofit fakultatif aerobic yang membutuhkan oksigen sebangai senyawa untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yang lancer akan menjamin pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur dapat mengganggu pertumbuhan tubuh buah.

Jamur tiram juga yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksigen memiliki tubuh buah kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksisgen akan mudah layu  dan mati. Jamur tiram juga memerlukan sirkulasi udara segar untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, harus diberi ventilasi agar pertukaran udara dapat berjalan secara baik.

Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yang agak tinggi, yaitu 15%-20%. Tetapi, jamur tiram yang tumbuh pada tempat yang mengandung karbo dioksida yang terlalu tinggi memiliki tubuh buah yang abnormal. Biasanya, tudung jamur tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.

5.    Derajat Keasaman (pH)

Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH media yang sedikit asam, yaitu antara 5,0-6,5. Nilai pH medium diperlukan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih, seperti produksi asam organic.

Kondisi asam dapat menyebabkan pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kontaminasi oleh jamur lain, bahkan menimbulkan kematian jamur tiram putih. Kondisi pH yang terlalu tinggi (basa), dapat menyebabkan system metabolism dari jamur tiram putih tidak efektif. Bahkan, menyebabkan kematian. Tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada pH lingkungdn yang mendekati normal (pH 6,8-7,0).

MEDIA TANAM

Secara tradisional, di Jepang, bibit ditanam di dalam lubang atau garisan di kayu kering. Pengeringan dilakukan dengan tenaga sinar matahari atau listrik. Dalam budidaya modrn, media tumbuh yang digunakan berupa kayu tiruan (log) yang dibuat dalam bentuk silinder. Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P, dan air.

1.    Nutrisi

Pertumbuhan yang optimal dapat dicapai bila lingkungannya sesuai serta tersedia nutrisiyang cukup. Protoplas sel memerlukan  nitrogen, fosfor, dan nutrisi lai. Karbon selain diperlukan untuk pembentukan protoplasma, juga diperlukan sebagai sumber energy. Sehingga karbon lebih banyak dibutuhkan  disbanding dengan nitrogen.
Nitrogen dibutuhkan untuk pembentukan asam nukleat. Sedangkan protein dan kitin diperlukan untuk pembentukan dinding sel jamur.

2.    Kehadiran Mikroorganisme lain

Media tempat tumbuh merupakan sumber energy utama bagi jamur tiram. Kehadiran mikroorganisme lain dapat menyebabkan persaingan dalam mendapatkan nutrisi,  sehingga jamur yang diharapkan tidak dapat tumbuh dengan optimal. 
Bahkan, sebagian dari competitor tersebut dapat mengeluarkan senyawa yang bersifat toksin terhadap organism disekitarnya.
Sterilisasi media merupakan cara yang efektif untuk membebaskan media tanam dari kehadiran jasad asing di dalam media tanam yang tidak diharapkan.

KETINGGIAN TEMPAT

Kondisi di atas lebih mudah dicapai didaerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur didataran rendah tidak mustahil, asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan jamur.

PEMBIBITAN

Bibit yang dapat digunakan adalah F3. Bibit ini dapat dibuat atau diperoleh dari petani jamur yang s udah bisa membuat bibit bibit jamur. Untuk membuat bibit sendiri, diperlukan alat dan bahan yang steril karena proses ini sangat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan bibit biasa menggunakan laminar flow atau transfer box.

ALAT DAN BAHAN

Untuk membudidayakan jamur tiram, diperlukan alat dan bahan sebagai berikut :

•    Kompor minyak tanah
•    Drum berdiameter 80 cm, tinggi 96 cm
•    Rak, dengan luas 3m²
•    pH meter
•    Thermometer
•    Sprayer / penyemprot, dengan pipa paralon 2 inci sebanyak 300 buah
•    Cincin
•    Lampu spirtus, dengan volume 30 liter
•    Baskom plastic
•    Sekpo
•    Serbuk kayu albasia sebanyak 10,5 kg
•    Dedak halus sebanyak 21 kg
•    Tepung jagung sebanyak 0,6 kg
•    TSP murni 1 kg
•    Kapur 3 buah
•    Bibit jamur F3 sebanyak 3 buah
•    Alcohol 95% sebanyak 1 liter
•    Kantung plastic transparan (20x35x0,5)  cm sebanyak 300 buah
•    Kertas roti 10 x 10 sebanyak 300 buah
•    Karet gelang tahan panas 600 buah
•    Air sumur 30 liter

PEMBUATAN JAMUR TIRAM

Adapun proses pembuatan jamur tiram adalah sebagai berikut

  1. Serbuk gergaji dipilih dan dibersihkan. Bagian yang besar dan tajam dibuang karena dapat merusak plastic substrat.
  2. Bahan yang sudah ada dicampur sesuai komposisi takaran dalam jolang / baskom plastic. Aduk sampai merata, jangan sampai ada gumpalan-gumpalan. Adapun bahan yang dicampurkan untuk menghasilkan 100 log adalah sebagai berikut :
    Serbuk gergaji atau ampas tebu halus 10,5 kg
    - Tepung jagung 0,6 kg- Dedak halus 21 kg- TSP 1 kg- Kapur 3 buah- Beri air secukupnya, dengan kandungan air 60% dan pHmedia diukur.
  3. Campuran bahan dimasukan ke dalam plastic transparan dengan ukuran 20 x 35 cm dan tebal 0,5. Media harus dipadatkan agar terbentuk log yang baik. Media yang bagus adalah kepadatannya merata. Jangan lupa, ujung plastic bagian bawah ditusuk jari telunjuk supaya masak. Hal ini dilakukan agar bahan yang dimasukkan dan dipadatkan bisa duduk posisinya (tidak miring). Pengisian dilakukan tidak terlalu penuh, tapi disisakan 15 cm untuk memudahkan dalam mengikat.
  4. Tiap log ditimbang beratnya, yaitu sebanyak 1,2 kg.
  5. Sisa ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, lalu diikat mulut plastic tersebut dengan karet tahan panas.
  6. Tutup mulut log tersebut dengan kapaskemudian tutup lagi dengan kertas, lalu diikat lagi dengan karet.
  7. Dilakukan pengukusan terhadap log media selama 12 jam.
  8. Lamanya pengukusan dihitung setelah air di dalam drum mendidih.
  9. Setelah selesai pengukusan, media di angkat dari drum. Lalu, biarkan selama 8 jam atau sampai dingin pada ruangan yang tertutup. Untuk selanjutnya, dilakukan penanaman bibit.
  10. Setelah media dingin, baru dilakukan penanaman bibit, caranya:- Penanaman bibit dilakuan di ruangan tertutup- Semprot isi ruangan dengan alcohol 95%- Gunakan sarung sarung tangan dan semprot dengan alcohol 95%- Untuk memudahkan penanaman bibit, media yang akan diinokulasi disimpan di depan dekat tangan kiri. Bibit yang akan ditanamkan disimpan di depan dekat tangan kanan. Antara media yang akan ditanami dan bibit, disimpan lampu spirtus.- Buka karet, kertas penutup, serta kapas penutup media.
    - M
    asukkan 3 sendok makan bibit untuk satu log media.
    -
    Setiap gerakan sendok yang dipakai, dipanaskan dengan api dari lampu spirtus.- Media yang sudah ditanami bibit tersebut ditutup kembali dengan kapas.- Penanaman bibit dikerjakan dengan cepat, tetapi harus teliti.
  11. Media yang sudah ditanami bibit disimpan di atas rak.
  12. Biarkan sampai seluruh media diisi miselium jamur.
  13. Miselium tumbuh memenuhi log media. Setelah seluruh log media ditumbuhi miselium, tutup kapas dan cincin pada bagian atas log tersebut dibuka.
  14. Kelembapan lingkungan dipertahankan dengan menyemprot menggunakan sprayer.
  15. Tubuh buah yang sudah cukup mekar dapat dipanen.

PENYIMPANAN LOG

budidaya, jamur, tiram, putih

Jika kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tidak tidak diatur oleh kondisi iklim dan dapat dilakukan setiap saat. Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang pertumbuhan miselium dan tubuh buah.

Bangunan untuk menyimpan log dapat dibuat permanen untuk budidaya jamur tiram skala besar atau di dalam bangunan semi permanen.

Tempat pemeliharaan jamur dibuat dengan ukuran 10 x 12 m² yang di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². jarak antara petak 40-60 cm. di dalam setiap petakan dibuat rak-rak yang tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu.

Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang tumbuh dari log tidak tumpang tindih dengan tubuh buah yang lain.

PANEN

•    Ciri dan Umur Panen
Jamur tiram Pleurotus adalah  jamur yang rasanya enak dan memiliki aroma yang baik jika dipanen pada waktu umur muuda. Panen dilakukan setelah tubuh buah mencapai ukuran maksimal saat 2-3 hari setelah tumbuh bakal tubuh buah.

•    Cara Panen
Pengambilan jamur harus dilakukan dari pangkal batang karena batang yang tersisa dapat mengalami kebusukan. Potong jamur dengan pisau yang bersih dan tajam, kemudian simpan di wadah plastic dengan tumpukan setinggi 15 cm.

•    Periode Panen
Panen dilakukan setiap hari atau beberapa hari sekali, tergantung dari jarak pembukaan log-log. Dari satu log akan dihasilkan sekitar 0,8-1 kg jamur.

CARA PRAKTIS DAN MUDAH BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Menekuni bisnis budidaya jamur tiram memang sangat menguntungkan. Tingginya permintaan pasar dan mudahnya proses budidaya jamur tiram menjadi salah satu alasan mengapa jenis jamur ini lebih sering dibudidayakan masyarakat dibandingkan jenis jamur lainnya. Meskipun begitu, sampai hari ini ada sebuah kendala yang sering dihadapi para pemula dalam menjalankan bisnis budidaya jamur tiram. Yaitu faktor pemilihan lokasi budidaya yang sesuai dengan habitat hidup jamur tersebut.

Biasanya pertumbuhan jamur tiram akan optimal sepanjang tahun bila lokasi budidayanya sesuai dengan habitat aslinya, yakni di kawasan pegunungan atau di daerah dataran dengan ketinggian antara 400-800 meter di atas permukaan air laut (mdpl), serta memiliki suhu udara sekitar 20-28°C dengan tingkat kelembapan sekitar 70% sampai 80%. Lalu bisakah jamur tiram dibudidayakan di daerah panas?

Bagi Anda yang berada di daerah dataran rendah khususnya di lingkungan yang cukup panas, kini tidak perlu takut lagi untuk mencoba budidaya jamur tiram. Sebab ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menyiasati kondisi lingkungan di sekitar Anda. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, mari kita bahas bersama beberapa tips bisnis yang bisa Anda gunakan untuk membudidayakan jamur tiram di daerah panas.

Pertama, langkah mudah yang bisa Anda coba yaitu membuat bangunan kumbung jamur dengan sistem sirkulasi buka tutup. Yang dimaksud buka tutup disini adalah menutup sirkulasi kumbung jamur di siang hari agar kelembapan di dalamnya tetap terjaga, dan membukanya pada malam hari sehingga suhu ruangan di dalam kumbung jamur bisa lebih dingin.

Kedua, gunakan bahan atap yang tidak menyerap panas. Hal ini penting agar intensitas sinar matahari yang masuk ke dalam kumbung jamur tidak berlebihan. Beberapa bahan yang bisa Anda gunakan sebagai atap kumbung jamur antara lain anyaman bambu, atau genteng.

Ketiga, faktor kelembapan merupakan syarat utama yang harus terpenuhi dalam budidaya jamur tiram, sebab kelembapan udara sangat berpengaruh pada pertumbuhan jamur. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa meletakkan beberapa tong/wadah air di dalam kumbung jamur untuk meningkatkan kelembapan ruangan.

Keempat, karena lokasi budidaya jamur berada di daerah panas, maka usahakan untuk membuat bangunan kumbung di tempat yang teduh atau dekat dengan pepohonan. Selain itu hindari pula pembuatan pintu kumbung yang berada di arah matahari terbit atau terbenam, hal ini dilakukan untuk mencegah sinar matahari langsung masuk ke ruangan kumbung.

Kelima, lindungi sekitar lokasi kumbung dari sinar matahari langsung yang terlalu menyengat. Anda bisa melakukannya dengan cara menanam banyak pohon rindang (perdu) disekeliling kumbung jamur.

Keenam, untuk memperlancar sirkulasi udara di dalam kumbung jamur tiram, usahakan tinggi bangunan kumbung dibuat lebih tinggi atau tidak kurang dari 4 meter.

Ketujuh, perhatikan rak penyimpanan baglog jamur yang dibuat. Bila di daerah dingin rak yang dibuat pada kumbung jamur bisa mencapai 5 tingkat, pastikan rak yang dibuat di daerah panas tidak lebih dari 3 tingkat.
Kedelapan, karena lokasi kumbung jamur berada di daerah panas, maka sebisa mungkin lakukan penyiraman lebih sering dibandingkan di daerah pegunungan. Penyiraman baglog jamur bisa Anda lakukan minimal 3 kali dalam sehari.

Nah, dengan demikian Anda tidak perlu khawatir jika ingin mmbudidayakan jamur tiram tetapi daerah Anda merupakan daerah yang panas. Silahkan mencoba peluang bisnis jamur dimanapun Anda tinggal. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang! Salam sukses.
Sumber : sumarsih07.wordpress.com 

budidaya jamur kayu dalam polybag

Salah satu jamur yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan (edibel) adalah jamur kayu. Disebut demikian karena jamur ini umumnya tumbuh menempel pada kayu yang telah mati dan lapuk. Sehingga pembudidayaan secara tradisional juga menggunakan log kayu yang dipotong-potong. Tetapi kini budidaya jamur kayu banyak dilakukan dengan menggunakan serbuk gergaji kayu sebagai media tanamnya. 

Ada beberapa jenis jamur kayu yang umum dibudidayakan yaitu : 
Jamur Kuping (Auricularia sp), Jamur Tiram(Pleurotus Ostreatus), Jamur Shiitake(Lentinus Edodus), Jamur Ling zhie(Ganoderma), Jamur Kepala kera, Jamur Paha ayam dan lain sebagainya. 
Manfaat jamur kayu selain bergizi cukup tinggi juga bermanfaat bagi kesehatan diantaranya untuk mencegah dan mengobati penyakit jantung, kolesterol, tekanan darah tinggi, penyakit paru-paru, menetralisir racun dan memperlancar proses metabolisme di dalam tubuh. Disamping itu, bermanfaat juga untuk anti virus,anti tumor, anti kanker,diabetes, hepatitis, sesak napas, migren dan lain sebagainya 

SYARAT TUMBUH 
Jamur kayu dapat tumbuh dan dibudidayakan di daerah beriklim dingin maupun panas dengan suhu 12 – 36 0C, namun suhu optimum antara 20 – 28 0C. masing masing jamur memiliki karakter dan kebutuhan biologi hidup berbeda beda. Beberapa diantaranya adalah kebutuhan sinar matahari tidak langsung, kelembaban udara, suhu dan sirkulasi udara. Sebagai contoh jamur kuping akan tumbuh dengan optimal pada suhu 22 0C dan kelembaban 93 %, jamur tiram akan tumbuh dengan optimal pada suhu 27 0C dan kelembaban 60 %, jamur lingzhi akan tumbuh dengan optimal pada suhu 25 0C dan kelembaban 65 %, jamur shiitake akan tumbuh dengan optimal pada suhu 16 0C dan kelembaban 97 %. 


TEKHNIK PRODUKSI BENIH SIAP TANAM 
Bahan dan Perlengkapan yang perlu disiapkan 
• Serbuk gergaji kayu yang lunak (albasia) yang sudah diayak dibiarkan satu bulan untuk menghilangkan getah dan sisa minyak pelumas yang terkandung didalamnya. 
• Bahan campuran : Gips (CaSO4), Kapur (CaCO3), Bekatul, TSP dan lain sebagainya. 
• Cincin plastik, kapas dan tutup cincin 
• Plastik (polypropilene) yang tahan panas 
• Lampu, spirtus, alkohol, formalin, pinset 

Penyiapan Media Tumbuh 

Media tumbuh jamur terdiri atas campuran : Serbuk gergaji, Bekatul, kapur dan bahan tambahan lainnya dengan perbandingan 100 : 10 – 15 : 1 dan bibit jamur (F-3). 
Tahapan pengisian polybag dengan bahan serbuk gergaji adalah sebagai berikut : 
• Bahan-bahan dicampur rata dengan Kadar air 60% dengan cara memerciki campuran dengan air. Selanjutnya Campuran media tumbuh tersebut dimasukan dalam polybag (polypropilene) dan dipadatkan. Pemadatan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin / manual ditekan dengan tangan. Pengisian polybag sampai setinggi ± 2/3 atau 3/4 bagian. Pada mulut plastik dipasang cincin plastik dan disumbat dengan kapas kemudian ditutup dengan tutup cincin. Setelah itu polybag siap untuk disterilkan. 
• Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan autoklap (panas bertekanan) tekanan 1 atmosfer atau suhu 120 0C selama 5-6 jam, atau dikukus dengan suhu 95-100 0C selama 12 jam. 
• Pada hari berikutnya setelah media dingin antara 35 - 40 C dilakukan inokulasi (pemberian bibit f-3) dengan cara membuka kapas dan memasukan bibit pada lubang yang telah disediakan dengan sendok steril, selanjutnya lubang ditutup kembali dengan kapas. 
• Polybag yang sudah diinokulasi kemudian disimpan (proses inkubasi) sambil menunggu pertumbuhan mycelium. 

TEKNIS BUDIDAYA 

Sebelum polybag dimasukkan, seharusnya didalam kumbung jamur sudah disterilkan dengan cara lantai ditaburi kapur dan insektisida. 1 – 2 hari kemudian polybag dimasukkan ditata rapi dilantai untuk menumbuhkan myselium. 

Setelah ± 1/2 - 3/4 bagian permukaan media ditumbuhi oleh mycelium jamur, maka polybag siap disusun dengan rak sederhana yang terbuat dari bambu dengan posisi tidur dan tumpuan diatur bolak – balik. Kemudian dibuat lubang pada ujung polybag (dekat tutup) dengan cara menyobek plastik polybag berbentuk X, V atau + sepanjang ± 1,5 Cm untuk jamur kuping dan tiram sebagai tempat munculnya tubuh buah jamur. 

Sedang untuk jamur ling zhie cukup dengan melepas kapas sebagai tempat munculnya tubuh buah jamur sedangkan untuk jamur shiitake setelah miselium memenuhi media maka plastic dilepas seluruhnya. Sejak itu jamur dirawat dengan cara dilakukan penyemprotan dengan menggunakan handsprayer. Jika calon jamur sudah tumbuh dan berumur 15 hari, maka pada sisi yang berlawanan (bagian belakang) dibuatkan lubang untuk munculnya tubuh buah jamur. 

PANEN DAN PASCA PANEN 

Jamur kuping siap dipanen bila ukurannya sudah optimal yang ditandai dengan ciri-ciri jamur sudah mulai mengkerut dan keriting pada bagian pinggir tudung jamur (±30 hari ).jamur tiram umumnya siap dipetik ketika telah berusia 2 (dua) hari sejak tunas, jamur ling zhie umumnya siap petik pada umur 1,5 – 2 bulan sejak tunas. Pemanenan dilakukan dengan mencabut seluruh bagian jamur yang ukurannya sudah optimal. 

Setelah dicabut, serbuk kayu yang menempel pada bagian akar jamur kuping segera dibersihkan. Kemudian jamur dicuci bersih dengan air lalu dikeringkan dengan sinar matahari atau dapat juga dengan mesin pengering jika cuaca tidak memungkinkan (untuk jamur kuping dan lin zhie). Tetapi ada pula yang cukup dijual kondisi segar seperti jamur tiram dan jamur shiitake. 

Langkah berikutnya adalah mengemas jamur tersebut kedalam kantong plastik kedap udara agar jamur tahan lebih lama dan tampak lebih menarik. Selanjutnya jamur siap untuk dipasarkan. 


PEMASARAN 

Jamur kayu dapat dipasarkan dalam bentuk segar maupun dalam bentuk kering. Baik untuk pasar eksport maupun untuk pasar lokal. Ada juga yang memasarkannya dalam bentuk olahan seperti keripik jamur, sop jamur, sate jamur, teh jamur, syrup jamur, kapsul dan lain sebagainya. 

Namun pada umumnya jamur kuping, jamur ling zhie dipasarkan dalam bentuk kering sedang jamur tiram dan jamur shiitake dipasarkan dalam bentuk segar keberbagai daerah antara lain Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, Tasik, Surabaya, Bali, Kalimantan, Lampung, Palembang, Batam dan kota lainnya (untuk lokal). Sedang untuk pasar eksport antara lain ke negara Taiwan, Singapura, Hongkong , Jepang, Amerika dan beberapa negara Eropa. 

Untuk memenuhi keperluan eksport biasanya diperlukan standar kualitas tertentu diantaranya besar, lebar dan bersih disamping itu juga perlu mempertimbangkan 3 Q yakni Qualitas, Quantitas dan Qontinuitas.

cara budidaya jamur merang dengan media jerami

Cara Budidaya Jamur Merang dengan Media Jerami dan Kardus dimana Jamur Merang yang merupakan komoditi yang sangat menjanjikan dalam penjualan dan ekspor import, banyak sekali para kalangan Budidaya Jamur Merang ini menggunakan media seperti kardus, jerami dan lain sebagainya, namun bagi yang baru ingin mencoba usaha budidaya jamur merang ini dan bagaimana prospek kedepannya bisa baca tips singkat budidaya jamur ini, namun kali ini yang akan dibahas adalah dengan media jerami, kalo media kardus nanti akan kita postingakan juga, nah silahkan baca dulu Cara Budidaya Jamur Merang dengan Media Jerami dibawah.

teknik sederhana dalam mengembangkan budidaya jamur merang dengan media jerami

Jamur Merang, Volvariella volvaceae, Straw Mushroom, Fukurotake, Namanya menunjukkan bahwa kekhasan jamur ini ada pada penampakan morfologi volvanya atau tudung. Ketika muda bentuknya bulat makin besar semakin oval membentuk bulat telur. Warna krem ke abu-abuan. Setelah dewasa batangnya memanjang dan nampak tudungnya semakin membuka sampai menyerupai payung. Merupakan jamur yang secara alami tumbuh di daerah iklim tropis.

NUTRISI

Protein 26 – 30 %, Karbohidrat 45 – 50%, serat 9 – 12 % , kadar abu 9 – 13%. Jamur ini juga kaya akan vitamin C, B, mineral dan beberapa jenis asam amino

Cara Budidaya Jamur Merang :

Media tanam berupa kompos yang dibuat dari bahan baku jerami padi, bekatul, kapur, bungkil kedelai dan pupuk kandang. Selain itu diperlukan kompos pelapis dari bahan kapas afkir, bekatul dan kapur.

Jerami dibasahi sampai jenuh kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain. Tumpuk dalam jaluran selama beberapa hari. Balik jika diperlukan. Biasanya setelah sekitar 2 minggu kompos telah siap.

Tahap selanjutnya lakukan pasteurisasi dengan uap panas / steam hingga mencapai temperatur 60 Celsius. Turunkan kembali suhu pada 30 celsius jika sudah mencukupi. Taburkan bibit pada kompos pelapis. Jaga suhu agar tetap stabil dan ruangan tetap lembab.

Pada hari ke 14 biasanya jamur sudah mulai tumbuh. Lakukan pengabutan ruangan dan penyiraman untuk menjaga kadar air. Panen bisa mulai dilakukan setelah jamur mencapai ukuran yang dikehendaki konsumen.

sumber :  http://jaludin.blogspot.com/2013/06/cara-budidaya-jamur-merang-dengan-media.html

Usaha Budidaya Jamur

Sebagian besar wilayah di Indonesia sangat bagus untuk budidaya jamur, karena alam Indonesia yang hangat dan lembab, dan jamur akan tumbuh bila dikondisikan sesuai dengan persyaratannya. Budidaya jamur dapat dilakukkan dengan mudah dan murah karena kandungan komponennya banyak menggunakan limbah, misalkan serbuk kayu dari bekas gergaji dan dedak. Dua komponen tersebut sebagian besar wilayah Indonesia selalu ada dan berlimpah. Budidaya jamur dapat dipakai menjadi peluang usaha atau peluang bisnis yang menjanjikan karena kebutuhan pasar dan hasil produksi masih jauh. 

Peluang bisnis atau peluang usaha yang akan didapat dari usaha budidaya jamur misalnya : dari hasil penjualan bibit jamur, media tanam atau baglog, jamur segar dan olahan makanan kering atau basah dengan bahan dasar jamur. Peluang usaha atau peluang bisnis lainnya adalah penjualan bahan-bahan pokok, pengadaan alat-alat kerja, jasa konstruksi pembuatan rumah jamur, pelatihan dan pengadaan tanah atau lokasi untuk didirikan usaha budidaya jamur.

MENGENAL JAMUR

Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tdk bisa melakukkan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur hidup dengan cara mengambil zat - zat makanan, seperti : selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati dari organisme lain. Oleh karena itu jamur digolongkan sebagai tanaman heterotrofik yaitu tanaman yang kehidupannya tergantung pada organisme lain. 

Diseluruh dunia ada ribuan spesies jamur yang tersebar dari wilayah subtropis yang cenderung dingin sampai kawasan tropis yang hangat. Dari ribuan jenis jamur tersebut ada jamur yang merugikan dan ada juga jamur yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Yang tergolong dengan jamur yang merugikan adalah berbagai jenis jamur penyebab penyakit pada manusia dan pada tanaman, misalkan menyebabkan keracunan bila dikonsumsi, menjadi sumber penyakit kulit, bila pada tumbuhan menyebabkan kelapukan pada batang kayu. 

Jamur yang menguntungkan adalah jenis jamur yang memberikan manfaat pada kehidupan manusia, misalkan : untuk menghancurkan sampah oganik, menghasilkan antibiotik untuk obat, membantu proses pembuatan tempe, oncom dan alkohol. Termasuk jenis jamur yang menguntungkan adalah jamur yang dapat dikonsumsi oleh manusia tetapi tdk akan menimbulkan efek racun, antara lain : jamur merang, jamur shiitake, jamur kuping, jamur tiram dan jamur champignon.

NILAI GIZI JAMUR

Walaupun rasanya hampir menyamai kelezatan daging, kandungan lemak jamur lebih rendah sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi. Jamur mengubah selulosa menjadi polisakrida yang bebas kolesterol sehingga orang yang mengkonsumsinya terhindar dari resiko terkena serangan stroke. Selain itu kandungan protein jamur lebih tinggi dibandingkan dengan bahan makanan lain juga yang berasal dari tanaman / tumbuhan. Gizi yang terkandung dalam jamur antara lain karbohidrat berbagai mineral seperti kalsium, kalium, fosfor dan besi, serta vitamin B, B1, dan C.

JENIS-JENIS JAMUR KONSUMSI

Hanya beberapa jenis jamur saja yang dapat dikonsumsi dari ribuan jenis jamur yaitu: jamur kuping, jamur tiram, jamur merang, jamur shiitake dan jamur champignon. 

Jamur merang, jamur kuping dan jamur tiram yang dapat dibudidayakan di sebagian besar alam atau wilayah Indonesia yang bersuhu hangat. Sedangkan jamur champignon dan jamur shiitake hanya dapat dibudidayakan di tempat - tempar tertentu yaitu dataran tinggi yang bersuhu dingin.

SEJARAH BUDIDAYA JAMUR

Pada awalnya pemenuhan kebutuhan manusia terhadap jamur konsumsi hanya mengandalkan kemurahan alam. Dengan cara seperti itu, jumlah jamur yang didapat sangat terbatas dan hanya pada musim-musim tertentu bisa diperoleh. 

Di Indonesia jamur hanya tumbuh secara alami pada musim hujan. Insiatif untuk membudidayakan jamur komsumsi dilakukkan saat kebutuhan terus meningkat, sedangkan persedian di alam semakin terbatas. Berkat pengamatan dan ketelitian mempelajari cara hidupnya jamur, maka manusia berhasil membudidayakan jamur konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat setiap saat. Di Indonesia budidaya jamur konsumsi terutama champignon, baru dimulai pada tahun 1969 oleh sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang agrobisnis. Setelah jamur champignon, kemudian berturut turut dibudidayakan jamur merang, jamur kuping, jamur tiram dan jamur shiitake. Khusus jamur merang banyak petani yang membudidayakan secara tradiosional sekadar untuk memenuhi kebutuhan makan sehari - hari.

Lama kelamaan, kegiatan pembudidayaan jamur konsumsi menciptakan sebuah pekerjaan baru dibidang pertanian yang selama ini belum dikenal masyarakat petani baru di Indonesia . 

Membudidayakan jamur konsumsi, khususnya jamur kuping, tiram dan merang, mendatangkan keuntungan yang sangat menggiurkan baik dilakukkan dalam skala kecil maupun skala besar. Hal ini tdk terlepas dari tingginya permintaan dan nilai jual ketiga jamur tersebut. Selain itu budidaya jamur tiram, kuping dan merang memiliki beberapa keuntungan komparatif dibandingkan budidaya tanaman sayur.

Keuntungan yang akan didapat dari : penjual bibit jamur, penjualan media tanam, harga tanah atau lokasi dan luas lahan untuk pembudidayaan menjadi naik (nilai jual tanah), bahan dasar - bahan pokok termasuk alat-alat kerja.

Sumber : http://www.budimushroom.co.cc/

Prospek Cerah Budidaya Jamur Merang

Sebut saja sate jamur, jamur goreng tepung, sup jamur, pepes jamur, keripik jamur, dan banyak jenis makanan olahan lain dari jamur, kini menjadi daftar menu utama di restoran-restoran yang menyediakan menu khusus vegetarian. Di restoran dan rumah makan umum pun, menu serbajamur kini semakin banyak ditemui.

Jamur disukai tak hanya karena rasanya yang lezat. Jamur, juga dipercaya kaya manfaat. Dibanding dengan daging, jamur memang punya nilai plus tersendiri. Jika daging erat dengan masalah lemak atau kandungan kolesterol, jamur sebaliknya: bebas kolesterol serta kaya serat vitamin dan mineral. Karenanya, jamur dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit. Jamur merang, misalnya berguna bagi penderita diabetes dan penyakit kekurangan darah, bahkan dapat mengobati kanker.

Sesuai dengan namanya, umumnya jamur ini tumbuh pada merang atau jerami padi. Jamur merang dapat dengan mudah kita temui di tumpukan jerami sehabis masa panen padi. Seusai masa panen, jamur merang akan sulit ditemui. Namun dengan cara pembudidayaan modern, kita dapat menikmati jamur merang kapan saja. Tidak tergantung musim.

Pembudiyaan jamur merang secara modern, membutuhkan tempat khusus yang diset sebagai tempat tumbuh jamur. Kumbung (rumah jamur) yang telah dilengkapi media tumbuh dan telah diatur temperaturnya merupakan tempat terbaik untuk kembang biak jamur merang.

Kumbung dapat dibuat dengan rangka besi, kayu atau bambu, serta dinding dan atap plastik. Di bagian luar kumbung ini dipasang lagi atap, dan dinding yang terbuat dari anyaman bambu, nipah ataupun kain yang dapat ditutup dan buka, untuk mengatur cahaya matahari yang masuk. Kumbung juga harus dilengkapi jendela untuk mengatur sirkulasi udara. Di dalam kumbung, dibuat dua deret rak (bedengan) bertingkat, sebagai tempat meletakkan media tumbuh.

Media tumbuh yang dibutuhkan merupakan hasil pengomposan jerami dan campuran limbah kapas dengan perbandingan 2:1, ditambah 1-2 % kapur. Jerami dibasahi air, kemudian ditimbun bersama kapur di lantai, lalu ditutup plastik polibag selama 5 hari. Pada hari kelima, timbunan itu dibuka, dibalik, dan ditambahi bekatul, kemudian diletakkan di bedengan. Bedengan itu kemudian ditutup polibag selama 4 hari untuk menjalai proses fermentasi. Sebelum digunakan, bahan ditambah lagi dengan limbah kapas dan biji-bijian seperti kacang hijau, beras, jagung, kedelai, atau biji kapuk.

Setelah siap, media tumbuh diletakkan di rak-rak bedengan di dalam kumbung. Agar terhindar dari serangan bakteri, ngengat, ataupun jamur lain, kumbung dan media tanam harus disterilkan. Sterilisasi dilakukan dengan proses pasteurisasi, yakni pemanasan kompos dan ruangan rumah jamur dengan uap panas hingga temperatur 70 derajat celcius selama 5-7 jam. Suhu kompos dipertahankan 70 derajat selama 2-3 jam.

Pemanasan kumbung ini dilakukan dengan menghidupkan generator uap yang telah dihubungkan dengan ruangan dalam kumbung. Generator uap dapat dibuat sederhana, menggunakan drum-drum bekas yang diisi air, serta dipanaskan menggunakan kayu bakar. Uap yang dihasilkan disalurkan ke dalam kumbung.

Setelah pasteurisasi, udara segar dibiarkan masuk untuk menurunkan suhu hingga mencapai 32-35 derajat celcius. Saat inilah bibit boleh mulai ditanam.

Bibit jamur merang biasanya diperoleh dari penjual bibit. Tidak mudah membuat biakan bibit jamur sendiri, kalaupun bisa, kualitasnya tidak selalu bagus. Bibit ditebarkan di seluruh permukaan jerami yang telah dikomposkan. Setelah itu, jendela dan pintu kumbung ditutup selama tiga hari. Suhu dijaga dalam kisaran 32-38 derajat celcius. Bibit jamur memerlukan suhu yang agak panas untuk menumbuhkan miselium (benang-benang jamur).

Sirkulasi udara harus dijaga. Selain itu, perhatikan pula media tumbuh, jangan sampai jerami kering. Bila perlu, semprotkan air yang telah dicampur sedikit urea.

Pada hari ke 8-12 setelah peletakan bibit, jamur merang sudah siap dipanen. Jamur merang biasanya diminati saat kuncupnya belum mekar, masih berbentuk bulat dengan warna putih kecoklatan. Bila kuncup telah mekar, meski masih bisa dimakan, namun nilai ekonomisnya akan turun.

Saat ini, jamur merang kualitas bagus dapat dijual dengan harga yang lumayan cukup tinggi. Dari setiap kandang berukuran 4 x 8 meter berisi sepuluh rak bedengan, dapat dipanen 25-40 kilogram jamur. Setiap hari selama masa panen yang berlangsung 15-17 hari.

Sumber : http://jamurcrispy.com/prospek-cerah-budidaya-jamur-merang.html

Membuat Bibit Jamur Merang

Banyak variasi makanan yang menggunakan jamur merang sebagai bahan utamanya. Jangan heran kalau jamur merang ini selalu dicari. Kita bisa menemui menu masakan seperti cah jamur saus tiram atau mie ayam jamur di setiap restoran atau rumah makan. Produksi jamur merang ini terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Oleh karena itu berbagai cara dilakukan untuk membuat bibit jamur merang agar selalu siap ditanam setiap saat.

Sifat dan Syarat Tumbuh Jamur Merang
Jamur merang atau Volvariella volvacea ini merupakan tanaman yang bersifat parasit atau menumpang hidup pada tanaman lain. Jamur merang ini dapat hidup dengan mengambil makanan dari tempat hidupnya, hanya saja biasanya yang ditumbuhi oleh jamur merang ini adalah sisa-sisa kayu atau batang pohon yang telah lapuk/tua.

Membuat bibit jamur merang haruslah menyesuaikan dengan syarat tumbuh yang cocok untuk jamur merang. Tempat yang lembab dan basah serta media yang yang cocok bisa membantu mempercepat dalam membuat bibit jamur merang.

Dalam budidaya jamur merang, dibutuhkan media yang sama seperti media alami jamur merang, yaitu media jerami yang berasal dari sisa-sisa panen padi. Membuat bibit jamur merang memang tidak terlalu sulit, asalkan temperatur dan tempat sesuai. Jamur merang hanya bisa hidup di daerah yang dingin dan lembab.

Cara Membuat Bibit Jamur Merang
Nah, dalam budidaya jamur merang ini membutuhkan lingkungan yang sesuai, seperti temperatur, cahaya, air dan media yang cocok. Sebelum melakukan budidaya, pastikan semua faktor pendukung terpenuhi. Umumnya, jamur merang ini ditanami di dalam ruangan yang tidak terlalu banyak cahaya. Tapi bisa juga ditanam di atas bedengan tanah.

Berikut ini cara membuat bibit jamur merang antara lain:

Siapkan media tanam untuk jamur merang.
Media tanam ini dapat berupa jerami sisa panen padi yang telah dikeringkan terlebih dahulu dan kemudian dibakar. Sisa dari pembakaran ini disebut dengan sekam, nah abunya ini yang diambil untuk dipakai sebagai media tanam pembibitan jamur merang ini. 

Abu sekam padi ini banyak manfaatnya lho, karena kandungan unsur haranya yang cukup sebagai nutrisi dalam masa pembibitan. Selain itu, abu sekam ini juga menjaga kelembaban dan bersifat poros, yaitu meremah dan tidak padat.

Siapkan dan iris kecil-kecil jamur merang.
Cara membuat bibit jamur merang selanjutnya adalah jamur merang yang telah disiapkan sebagai tanaman induk mulai diiris-iris kecil. Dalam tahap ini, gunakan pisau yang bersih dan steril agar bibit yang akan dihasikan bisa bagus dan tumbuh baik. Setelah diiris, Anda bisa mencelupkan sebentar ke dalam air hangat untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada calon bibit.

Campurkan media tanam dan irisan jamur merang.
Nah, cara membuat bibit jamur merang berikutnya yaitu mencampurkan irisan dari jamur merang tadi dengan media tanam yang telah disiapkan sebelumnya yaitu abu sekam. Campurkan dengan rata dan tambahkan sedikit air. Gunakan wadah yang bersih dan mempunyai tutup. Setelah selesai pengadukkan, wadah ditutup rapat dan disimpan sampai 2 atau 4 hari.

Bibit siap ditanam di atas bedengan.
Setelah empat hari, akan muncul serabut halus yang banyak jumlahnya di dalam wadah pembibitan. Itulah bibit jamur merang. Jika tidak nampak serabut halus tersebut, berarti cara membuat bibit jamur merang yang Anda lakukan masih keliru/gagal. Bibit yang siap ditanam, segera disebar di atas bedengan tanah yang telah ditaburi dan dicampur dengan abu sekam.

Nah, tidak sulit kan membuat bibit jamur merang ini? Jika masih belum berhasil juga, cobalah untuk mengulanginya kembali. Jangan lupa, kebersihan peralatan dan media tanam sangat penting dan menunjang keberhasilan dalam membuat bibit jamur merang ini.

Sumber : http://www.anneahira.com/membuat-bibit-jamur-merang.htm

Cara budidaya jamur merang dengan media kardus Praktis dan Hemat Tempat

Keunggulan media jamur kardus sbb:

Cara pengolahannya singkat, hanya dgn disobek-sobek, direndam dengan air kapur selama 5 hari. Kardus siap di masukkan ke dalam kumbung atau rak. (tidak perlu dikomposkan seperti jamur dengan media jerami) produksi rata-rata bisa mencapai 6-7 kg, bahkan lebih, asalkan mengacu pada kunci keberhasilan produksi.jamur yang dihasilkan lebih kenyal, aromanya wangi, warna lebih putih.
Berikut ini Tips Bagaimana cara budidaya jamur merang dengan media kardus :
Penyiapan Media
Bahan utama kardus (kalo pingin cepat cari di penampungan rongsok atau barang bekas, pilih kardus yang bagus) bahan tambahan laiinya :

  1. Pupuk NPK berfungsi sebagai unsur hara makro primer untuk merangsang pertumbuhan pada fase awal atau pertumbuhan vegetatif misalnya pertumbuhan akar.
  2. Pupuk organik cair Biogan, berfungsi merangsang pertumbuhan jamu agar tumbuh buah besar dan kenyal, serta tumbuh serempak.
  3. Dedak halus, sbg makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur.
  4. Kapur, untuk menetralisasi kardus
  5. Tepung beras ketan 3 kg
  6. Bonggol pisang (bukan batang)
  7. Limbah sayuran dari tanaman kubis, bungkol, pecsai, caisin, dan kangkung. minta aja dipasar gratis soalnya di buang)
  8. Arang sekam, sebagai pelapis akhir media, berfungsi menstabilkan suhu tempat tumbuh jamur

Contoh komposisi dalam satu kumbung dengan sistim 2 rak :
  1. Bibit 60 botol
  2. Kardus 300 kg
  3. Bekatul atau dedak halus 75 kg
  4. Kapur 50 kg
  5. Arang sekam 15 karung
  6. Bonggol pisan 15 bonggol (75 kg)
  7. Limbah sayur 10 karung
  8. Pupuk NPK 1 kg

Sebelum dilakukan penanaman
  1. Sobek-sobek kardus hingga ukuran 5-10 cm rendam kardus dengan larutan kapur (45 kg kapur dalam air sampai semua kardus terendam) bak kolam berukuran 4x6 m yang dibuat dari terpal plastik, taburkan pupuk NPK dalam rendaman. Biarkan hingga 5 hari.
  2. Potong-potong bonggol pisang dan limbah sayuran hingga menjadi potongan kecil.
  3. Hancurkan bibit jamur dari botol, campurakan dgn tepung beras ketan.

Penanaman
  1. Taburkan sisa kapur sebagai dasar media
  2. Tuangkan media kardus yang sudah ditiriskan ke atas rak dalam kumbung. Bentuk media tersebut menjadi gundukan-gundukan dengan 30x30 cm dan tinggi 10 cm.. tiap rak berjejer dua baris gundukan
  3. Taburkan setengah bagian campuran limbah sayuran dan bonggol pisang
  4. Lapisi kembali gundukan dengan media kardus setinggi 10 cm, lalu taburkan sisa dedak atau bekatul, bonggol pisang dan limbah sayuran. Media tanam terdiri dari dua lapisan media.
  5. Lakukan pasteurisasi untuk mensterilkan media dan ruangan dalam kumbung. Dengan memasukkan uap panas (bersuhu 60-700C) selama 6-8jam. Untuk hasil yang lebih baik, ulangi pemanasan uap ini dengan suhu yang sama selama 4 jam. Saat dilakukan pasteurisasi, kumbung ditutup rapat.(caranya di sebelah kumbung di pasang 2 drum yang diberi air yang dipanaskan, uapnya dialirkan dalam kumbung, untuk menghemat bahan bakar air ditambah sedikit-sedikit)
  6. Turunkan suhu sampai 300C dengan membuka jendela kumbung.
  7. Tanam bibit jamur di media (2 botol /m2). Sebagian sebagian bibit dibenamkan dalam gundukan media. Sisanya ditaburkan merata di atas seluruh permukaan media.
  8. Taburi dengan arang sekam yang sudah dicampur dengan air dan pupuk organik biogas(tidak pakai biogas juga tidak apa2)
  9. Tutup rapat media yang sudah ditanami dengan plastik transparan.

Pemeliharaan
  1. Suhu ruang dijaga 28-350C
  2. Pada hari kelima, pada pukul 00.00-06, buka plastik penutup media dan jendela kumbung. Lalu semprot dengan 10 liter air cucian beras yang dicampur dengan 10 tutup biogan dengan bantuan hand sprayer (saya gak lakuin, ini menurut buku, tapi kalo penasaran coba aja.
  3. Selanjutnya setiap hari plastik dibuka selama 10 menit untuk menjaga sirkulasi udara. Dan atur supaya pada pukul 07.00-11.00 siang sinar matahari masuk dalam kumbung

Pasca Pemanenan

Jamur sudah dapat dipanen setelah berumur 10-14 hari sejak penanaman. Penen cisa dilakukan setiap hari
sampai tanaman berumur sebulan. Jamur merang dipanen sebelum mekar, yaitu kancing stadium telur.

Budidaya Jamur Merang Dengan Media Kardus

Bagi yang berminat untuk mencoba budidaya jamur merang untuk komersial lebih baik mengguanakan limbah yang melimpah di daerah nya masing -masing. karena untuk membudidayakan jamur merang dengan media kardus yang pernah saya alami yang saya apatkan hanyalah kerugian.

Setelah saya cari cari apa penyebab kerugian yang saya alami, ternyata banyak faktor yang membuat budidaya jamur merang dengan media kardus tidak menguntungkan.

Salah satunya adalah mahalnya media limbah kardus.

Tapi untuk yang mau mencoba, dan ingin budidaya jamur merang untuk komsumsi sendiri. ya boleh dicoba.

Ini saya tampilkan teknik budidaya jamur merang yang saya kutip dari blog Osaghozali:


Apa itu jamur kardus ?

Yang dimaksud dengan jamur kardus dalam hal ini adalah media yang di gunakan adalah media olahan dari kardus.

Jamur merang sebenarnya dapat di Tanam di media lain seperti : Jerami,kompos,eceng gondok,alang –alang,daun pisang kering,ampas tebu,ampas aren dll.

Namun sampai saat ini ternyata media tersebut tidak semuanya bisa diperoleh dengan mudah terutama di daerah perkotaan.

Oleh karena itulah diperlukan untuk mencari media yang lebih mudah di dapat baik di daerah maupun di perkotaan.

Alternatif tersebut yang paling mudah adalah kardus bekas.

Kardus bekas adalah merupakan salah satu pilihan media yang paling tepat karena mudah di dapat dan memiliki hasil kualitas jamur yang baik bila di olah dengan benar.

Mengapa kita menggunakan kardus?

Pada dasarnya kardus adalah merupakan serbuk kayu dan kayu adalah media yang cocok untuk pertumbuhan jamur.

Kardus yang di gunakan bisa berasal dari kardus bekas apa saja,bisa bekas pembungkus mie instan,elektronik atau pun bekas tempat makanan ringan.Yang terpenting adalah kardus bebas dari cairan yang berbahaya seperti minyak atau pun pestisida dan cairan yang berbahaya lainnya.

Saat ini baru di uji coba pada jenis jamur merang tidak tertutup kemungkinan jenis jamur lain pun bisa tumbuh dengan baik pada media ini asalkan cocok dengan lingkungan,seperti suhu dan kelembaban yang cocok untuk jamur yang bersangkutan.

Ada beberapa keunggulan media kardus diantaranya adalah:

1.Cara pengolahan sangat sederhana tidak perlu pengomposan.Kardus hanya disobek-sobek lalu direndam.

2.Tanpa pasteurisasi pertumbuhan jamur cukup baik asalkan lingkungan di sekitar lokasi budi daya bersih.

3.Tidak menimbulkan bau layaknya kompos.

4.Jamur lebih kenyal,putih,wangi dan besar.

5.Biaya relatif murah dan tidak merepotkan.

Sekilas mengenal jamur merang.

Jamur merang termasuk tanaman tidak berklorofil( Zat hijau daun ).Hidup jamur ini bersifat saprofit atau hidup dari sisa tumbuhan yang sudah mati.Jamur merang termasuk tanaman yang berumur pendek artinya dapat panen cepat.Jamur merang tersusun dari benang halus yang biasa disebut hifa.Hifa ini akan bergabung menjadi satu dan membentuk Gumpalan kecil yang di kenal dengan misellium.Misellium akan tumbuh besar dan membentuk tubuh buah.

Pembentukan tubuh buah jamur merang di mulai dari stadium hifa,misellium,kepala jamur ( pin heat ) kemudian stadium kancing ( Button ) dan stadium telur ( egg stadium ) terus memanjang dan akhirnya mekar seperti payung.

Jamur merang dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan dengan suhu 28 – 35*C dengan kelembaban udara 60 – 80% dan derajat keasaman ( pH ) media tanam 4,5 – 7.

Jamur yang dipanen adalah pada stadium telur ( egg stadium ) sedangkan yang sudah berbentuk payung biasanya sudah tidak laku dipasaran.Namun bisa untuk dimakan.

Nilai gizi yang terkandung dalam jamur merang cukup tinggi.Untuk setiap 100 gram jamur segar terkandung :

Air …………………93,3%

Karbohidrat………… 2,68%

Lemak………………..0,3%

Protein………………..1,8%

Abu……………………1,2%

Kalsium………………30mg

Fosfor…………………37mg

Zat besi………………..0,9mg

Vitamin B ( thiamin )…0,03mg

Vitamin B12(riboflavin)..0,01mg

Niasin…………………..1,7mg

Vitamin C………………1,7mg

Kalori……………………24mg

Asam amino…………….37,4mg

( sumber quimino 1981,dikutip dari Meaty sinaga 1998 dan Rismunandar 1982).

I.Persiapan Tempat atau kumbung Jamur

Tempat untuk menanam atau kumbung adalah merupakan hal yang harus diperhatikan karena akan mempegaruhi pertumbuhan jamur. Di sinilah tempat untuk mengatur kesterilan,suhu dan juga kelembaban. Buat lah rak sesuai selera anda namun yang penting mudah untuk melakukan pemanenan dalam hal ini memetik jamurnya.Tinggi jarak antara rak satu dengan rak yang lainnya dianjurkan 60 – 70 cm hal ini untuk membantu sirkulasi udara agar jamur lebih leluasa dalam mengambil oksigen.

II.Persiapan Media

Bahan – bahan yang perlu disiapkan untuk menanam dengan luas 2 m2 sbb :

1.Kardus bekas 20 kg

2.Bibit Jamur merang 5 btl ( 4 btl tanam, 1 btl kocor )

3.Bekatul/dedak 5 – 8 kg

4.Menir /beras halus -/+ ¼ kg dari jumlah dedak

5.Tepung beras ketan ¼ kg

6.Kapur tembok/gamping -/+ 5 kg

7.Sekam Bakar secukupnya

8.Buncis 5 kg

9.Kangkung 10 – 15 ikat

10.Pupuk NPK ¼ kg

11.Pupuk Petroganik 1 kg

12.Vitamin B12 5 butir

13.Gula pasir 2 sendok makan

Sedangkan alat bantu lainnya adalah :

1.Kertas Koran secukupnya

2.Jet spray 1 liter 1 buah

3.Alkohol 70% 100 ml

4.Pisau 1 buah

5.Termometer ruangan 1 buah

6.Baskom 2 buah

7.Plastik cor sesuai kebutuhan

Adapun fungsi dari media – media di atas adalah sbb :

1.Kardus bekas : digunakan sebagai dasar media tumbuh untuk jamur dan sekaligus sebagai media penampung nutrisi jamur.

2.Bekatul dan menir : berfungsi sebagai Makanan/nutrisi yang dibutuhkan oleh jamur sebab mengadung bahan organic berupa Nitrogen dan P203.Catatan menir diberikan apabila dedak tidak terdapat menir,maka perlu diberi tambahan.

3.Tepung Beras ketan : membantu mempercepat proses pertumbuhan jamur terutama pada stadium hifa.

4.Kapur tembok : untuk menetralisir unsur kimia dalam kardus dan juga menetralkan derajat keasaman ( pH ).

5.Buncis dan kangkung : berfungsi untuk meningkatkan suhu dalam media sehingga pertumbuhan hifa akan lebih baik.

6.Pupuk NPK : berfungsi sebagai unsur hara macro primer untuk merangsang pertumbuhan pada fase awal atau pertumbuhan vegetatif misalnya pertumbuhan akar.

7.Vitamin B12 dan gula pasir : sebagai suplemen tambahan agar jamur tumbuh besar dan kenyal serta sehat.

8. Pupuk Petroganik : berfungsi untuk menjaga kelembaban media kardus .

9.Sekam Bakar : berfungsi sebagai pelapis akhir media dan penstabil suhu pada media tempat tumbuh jamur.

III.Proses penanaman

Langkah pertama : sobek kardus hingga berukuran 5 – 10 cm.rendam kardus dengan Larutan kapur 5 kg dan pupuk NPK ¼ kg selama 5 hari.hal ini untuk menetral unsur kimia dan membantu penyerapan pupuk NPK oleh kardus.

Langkah selanjutnya apabila kardus sudah siap maka Rajang halus buncis dan kankung, kemudian campur dedak dengan menir aduk hingga rata,hancurkan bibit jamur 4 btl jangan lupa cuci tangan dan semprot alcohol baik tangan maupun baskom.Campur bibit 4 btl dengan tepung ketan ¼ kg aduk hingga rata,lakukan jangan kena sinar matahari langsung.Perlu diingat lakukan ini dalam keadaan steril.

Selanjutnya haluskan 5 butir Vitamin B12 campur dengan gula 2 sendok makan dan air 1 liter,masukan dalam botol jet spray 1 liter. Rendam sekam bakar secukupnya dengan air.Setelah semuanya siap maka proses penanaman bisa dimulai.

· Tiriskan rendaman kardus dan susun di rak /tanah dengan ketebalan 5 cm.

· Taburkan pupuk petroganik secukupnya.

· Tabur merata bibit yang sudah dicampur dengan tepung ketan.

· Taburkan Buncis

· Tabur dedak yang sudah dicampur menir ( tabur kering ).

· Susun kardus yang sudah di tiriskan dengan ketebalan 10 – 15 cm.

· Pupuk petroganik secukupnya.

· Kangkung + buncis + Dedak .

· Tabur bibit merata dan semprot dengan vitamin B12 yang sudah dicampur gula.

· Terakhir tiriskan sekam bakar hingga hampir tidak meneteskan air kemudian tutup media tersebut dengan ketebalan +/- 1 cm.

· Tutup dengan Koran supaya terhindar dari tetesan air yang berlebihan selama masa inkubasi dan juga untuk membantu pertumbuhan hifa.

· Terakhir tutup rak dengan plastic cor hingga rapat.

· Proses penanaman selesai.

MASA INKUBASI

Setelah penanaman selesai maka selanjutnya adalah masa inkubasi.Waktu yang di butuhkan untuk masa inkubasi ini lebih kurang 5 hari.Oleh sebab itu kumbung tidak boleh dibuka.Jaga suhu rungan berkisar 28 – 35*C serta kelembaban 60 – 80 %.

PEMELIHARAAN

Setelah memasuki hari ke 5 koran di buka dan di ambil biarkan +/- 10 menit agar hawa panas keluar.lakukan ini di pagi hari.kemudian semprotkan campuran tepung beras 2 sedok makan dengan air 1 liter dengan mengunakan jet spray.Semprot kabut supaya hifa yang terbentuk tidak hancur/rusak.Setelah selesai tutup kembali kumbung/ plastic cor tersebut jaga suhu 28 – 35*C.Biarkan hingga hari ke 10.

Setelah memasuki hari ke 10 jamur sudah bisa di panen.

Lakukan pemanenan dengan streril,semprot tangan dan pisau dengan alcohol 70%.Memasuki hari ke 14 Jamur akan mengalami masa resesi / istirahat.Sehingga perlu di lakukan system kocor.

SYSTEM KOCOR

Buka bibit Stater yang tersisa 1 btl campur dengan tepung ketan 100 gr dan air 1 liter.Lakukan ini dengan steril tangan dan wadah harus disemprot alcohol 70%.Lobangi media dengan kedalaman 5 cm dengan jarak antar lobang 20 cm.Masukan cairan bibit jamur ke dalam lobang dan tutup kembali.Biarkan hingga 3 – 4 hari.Selanjutanya panen bisa dilakukan kembali hingga 30 hari dari awal penanaman.

PERAWATAN

Supaya jamur tetap bisa dipanen dan besar maka perlu perawatan yang rutin setelah system kocor berlangsung.

Yaitu dengan menyutikan Vitamin B12 yang telah di campur dengan gula 2 sendok makan dan air 1 liter ke media tempat tumbuh jamur.Jangan lupa jaga kelembaban dan suhu.Lakukan ini dalam kurun waktu 1 minggu 2 kali penyuntikan.

PEMANENAN

· Pemanenan bisa dilakukan pada pagi hari atau sore hari.

· Pemanenan harus di lakukan dengan hati – hati agar tidak merusak media.

· Pemanenan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam.sebaiknya dengan pisau stenlis agar tidak mudah karatan.

· Sebelum dipanen pisau dan tangan harus steril dengan di semprot alcohol 70%.

· Lakukan pemotongan dengan membentuk huruf V dengan ujung pisau yang kecil.

· Jamur yang sudah di panen jangan di cuci dengan air karena akan mempercepat proses pembusukan.

HAMA DAN PENYAKIT SERTA PENCEGAHANNYA

A.Hama

1.Nematoda ( cacing mikro )

Golongan nematod yang sering menyerang jamur adalah dari keluarga Ditylenchus.Cacing ini berukuran mikrokopis panjang tubuhnya sekitar 0,9 cm.Cacing ini menyerang tubuh buah jamur dan miselium.Cacing ini bisa dihindari dengan pasteurisasi atau dengan merendam media dengan kapur sebelum digunakan.

2.Tungau jamur

Tungau yang sering menyerang jamur merang adalah dari jenis Tyroglyphus dimidatus.Tungau ini berwarna putih dan dapat dilihat tanpa mikroskop.Tungau ini menyerang miselium dan mengakibatkan meselium menjadi kering.Namun tidak menutup kemungkinan menyerang bibit yang baru ditebar dan tanaman dewasa.Cara mengatasinya cukup mengantungkan gelas plastik bekas air mineral yang di isi dengan cairan alcohol yang dicampur dengan bawang putih di setiap sudut rak.

B.Penyakit pada jamur

1.Verticillium sp

Sejenis cendawan ,dimana jamur yang terserang akan berbintik –bintik coklat kemerahan.Jika terserang daya tahan jamur akan berkurang,dan perlahan mati membusuk.

2.Bacterium carotovorum

Serangan bakteri ini mengakibatkan bintik – bintik kuning pada paying dan tudung jamur,jika di diamkan bintik kuning akan menjadi coklat lalu menghitam.

Dari kedua jenis penyakit di atas dapat dicegah dengan menyemprot cairan alcohol yang dicampur dengan bawang putih.Adapun komposisinya bawang putih 5 siung ,air 0,5 liter dan alcohol 0,25 liter.

Penggunaan cairan pertisida tidak dianjurkan karena jamur bersifat menyerap toksin ( racun ).

Silahkan bagi yang mau mencoba budidaya jamur merang media kardus silahkan dicoba. semoga sukses.

BUDIDAYA JAMUR KARDUS

BUDIDAYA JAMUR KARDUS

Istilah jamur kardus mungkin masih asing ditelinga,atau anda membayangkan hanya sebuah istilah anak-anak yang membuat kreasi jamur dari kardus.Istilah jamur kardus sebenarnya sebutan untuk “jamur merang”yang di budidayakan dengan media dari” kardus”.Umumnya dengan jerami tentu.

Ide awalnya adalah untuk memanfaatkan limbah kardus yang banyak kita jumpai,dan tersedia sepanjang tahun.Lain halnya kalau kita menggunakan media jerami,hanya tersedia setelah panen padi saja.Mendapatkannya pun tentu hanya pada waktu tertentu saja juga jauh dari kota sehingga kita harus mengeluarkan biaya tambahan untuk transfortasi.

MENGENAL JAMUR MERANG

Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C.

KANDUNGAN GIZI

Kandungan protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.

MANFAAT JAMUR MERANG

-Menurunkan kolesterol darah
-meningkatkan sistim kekebalan tubuh
-mengatasi gangguan pencernaan dan hati
-melancarkan peredaran darah
-menghambat virue HIV-AIDS
-Mengatasi gejala diabet
-mengatasi anemia

TAHAPAN BUDIDAYA

-MEMBUAT KUMBUNG
Pada umumnya kumbung atau rumah jamur terbuat dari bilik bamboo dan atap daun rumbia.Bagian dalam dinding dilapisi plastic atau terpal gunanya untuk menjaga suhu agar stabil di kisran 28oC-35oC.

RAK MEDIA TANAM

Buatlah rak bertingkat untuk memaksimalkan kumbung.Jarak antar tingkat40cm-50cm.jarak antar rak diperkirakan leluasa untuk lalu lalang saat panen.Panjang rak sebaiknya2m saja,untuk memudahkan kita membuat selubung plastic.Masing masing rak kita buatkan selubung dari palstik untuk menjaga suhu tetap hangat28-35Co.

MEDIA TANAM

Tentunya kita mempersiapkan kardus bekas(seperti bekas kardus mie,air mineral,dll)Rendam kardus kedalam bak yang sudah diisi air ,kemudian tambahkan kapurdolomit untuk menetralisir asam.Biarkan selama sehari semalam,kemudian bersihkan dari bekas lem atau lakban.Kemudian potong- menjadi potongan – potongan kecil.Setelah bersih tiriskan dari air sisa rendaman.
Bahan=bahan lain adalah sbb;
-Dedak halus (8kg)
-tepung beras ketan (1/4 kg)
-kapur pertanian (5kg)
-Arang sekam (5kg)
-bonggol pisang kapok atau buncis (5kg)
-Kangkung (10 ikat)
-Pupuk NPK (1/4kg)
-Gula pasir,vit B12 (2 sdm,5btr)

PERSIAPAN TANAM

Kardus yang sudah di sobek sobek tadi rendam lagi dalam air kemudian taburi kapur dan NPK.Kemudian tambahkan sebagian dedak halus,biarkan selama 4 hari.
Setelah 4 hari angkat lalu tiriskan.Rajang rajang bahan bahan seperti:buncis dan kangkung,sambil di semprotkan dengan air yang sudah di campur pupuk.Setelah semua bahan siap tahapan selanjutnya adalah mengatur media kedalam rak yang sudah di siapkan.

CARA MENABURKAN MEDIA TANAM

Taburkan media kardus secara merata dengan ketebalan 5cm,kemudian taburkan potongan bonggol pisang atau buncis.Kemudian taburkan bibit jamur merang yang sudah ditambahkan tepung ketan di sekeliling rak.Setelah itu taburkan buncis sebagian diatasnya taburkan dedak halus kering.Kemudian kembali taburkan potongan kardus dengan merata,kembali ulangi perlakuan diatas.Selanjutnya semprotkan dengan vit B12 yg sdh di tambahkan gula,terahir taburkan merata arang sekam yang di ikuti tutup dengan kertas Koran. Setelah semua tingkat rak selesai tutup rapat secara keseluruhan dengan plastic.

PEMELIHARAAN MASA INKUBASI

Masa inkubasi jamur adalah 5 hari,selama itu pula jaga jangan sampai plastic terbuka dan ruangan jangan sampai sering terbuka.Setelah hari kelima ambil Koran penutup media,kemudian buka plastic selama 1 jam.Pada hari ke 6 buka kembali plastic kemudian semprot dengan air yang sdh di campur tepung ketan.
Tutup kembali plastic,

CARA PANEN

Pada hari kesembilan biasanya jamur sudah mulai tumbuh,esoknya jamur sudah bisa di panen karena sebaiknya jamur di panen masih berbentuk telur atau sebelum payung mekar.Panen bisa dilakukan dengan tangan atau pada jamur yang tumbuh rapat gunakan pisau yg terlebih dulu di bersihkan dengan alcohol.
Nah,teman selamat mencoba dan semoga sukses.